KONTRIBUSI FILSAFAT JURGEN HABERMAS TERHADAP SISTEM LAYANAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN OLEH : RAHMAD ARI WIBOWO.,M.Fil.

Perpustakaan merupakan salah satu tempat dalam pengembangan ilmu pengetahuan di lembaga pendidikan. Perpustakaan dapat juga dipahami sebagai jantung dari lembaga pendidikan. Berkembang pesat dan tidaknya ilmu pengetahuan dan kebudayaan di sebuah lembaga pendidikan salah satunya ditentukan oleh kualitas perpustakaan baik di ruang sarana dan prasarana. Disadari atau tidak bahwa perpustakaan memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan proses terbentuknya budaya dalam lembaga pendidikan.
Perpustakaan bukan hanya sekedar tempat pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi perpustakaan merupakan pintu gerbang peradaban yang pada akhirnya melahirkan sebuah peradaban baru di lingkungan lembaga pendidikan. Pemustaka yang datang keperpustakan belajar memahami dan mendalami berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan yang telah tersedia di perpustakaan, maka pemustaka akan mengalami perubahan pola pikir, sikap dan tindakan yang lebih baik. Hal ini lah yang kemudian akan membentuk kebudayaan peradaban baru dalam sebuah lembaga pendidikan.
Pemustaka yang cinta terhadap ilmu pengetahuan tidak akan merasa kesusahan dalam pengembangan ilmu pengetahuan karena hadirnya perpustakaan memang diciptakan untuk memfasilitasi semua kebutuhan pemustaka yang membutuhkan refrensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Maka perpustakaan yang didalamnya terdapat pustakawan akan memberikan layanan yang baik terhadap pemustaka. Semua kebutuhan pemustaka akan didampingi oleh pustakawan dengan sabar, ikhlas, dan bertanggungjawab.
Dalam sistem sirkulasi layanan perpustakan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka sesuai dengan peraturan yang telah ditentkan oleh perpustakaan pada prinsip dasarnya adalah mengedepankan nilai – nilai kemanusian dan tanggung jawab. Hal ini sudah menjadi ketentuan kode etik dalam layanan sirkulasi peminjaman dan pengembalian bahan pustaka, agar pemustaka merasa lebih nyaman dan tenang.
Sistem layanan sirkulasi perpustakaan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka melibatkan pustakawan dan pemustaka. Dalam sistem layanan ini, penulis mencoba membongkar nalar dan nilai nilai kemanusiaan yang terkandung didalamnya dengan pendekatan filsafat Madzhab Kritis Jurgen Habermas. Teori filsafat Habermas membagai tiga fungsi kerja rasio. Pertama, rasio instrumental yang berfungsi bagaimana rasio manusia harus berpikir bekerja guna memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Kedua, rasio komunikatif yang berfungsi rasio manusia dapat berkomunikasi dengan baik terhdap sesama manusia dan lingkungannya. Ketiga, rasio emansipasi yang berfungsi bagaimana rasio manusia berpikir untuk melakukan gerakan perubahan fakta social lebih baik dari ketidakadilam social.
Hadirnya filsafat Jurgen Habermas memberikan kontribusi terhaddap sirkulasi layanan perpustakaan bahwa dalam sistem ini sebenar telah mengandung nilai – nilai kemanusian, kesadaran, keikhlasan dan tanggung jawab. Hal ini dapat di lihat bagaimana hubungan antara pustakawan dan pemustaka yang didasari saling mengerti, memahami, menghargai, sabar, ikhlah dan tanggung jawab. Pustakawan terikat oleh kode etik dalam layanan sirkulasi peminjaman dan pengembalian bahan pustaka. Kode etik itu ialah kepribadian yang sabar, ikhlas, mengerti, memahami, mengargai dan tanggung jawab dalam memberikan layanan terhadap pemustaka.
Begitu pula sebaliknya seorang pemustaka yang datang keperpustakan untuk mendapatkan semua kebutuhannya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan juga terikat dengan kode etik yaitu kepribadian yang santun, sabar, tenang, ihkhlas dan tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji terhadap pustakawan dalam layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka. Maka dengan ini akan terciptanya kebudayaan dan perdaban baru dengan iklim cinta ilmu pengtahuan dan kepribadian dewasa dalam lingkungan akademik. Hal ini terjadi karena pustakawan dan pemustaka menjalankan kerja rasio komunikatif yang secara tidak langsung terbentuk karakter pustakawan yang sabar, Ikhlas, dan bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan sebagai pustakawan. (Rahmad Ari Wibowo)

Related Posts