Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya umat manusia. Penemuan mesin cetak, pengembangan teknik rekam, dan pengembangan teknologi digital yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi mempercepat tumbuh-kembangnya perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan menjadi semakin kompleks. Dari sini awal mulai berkembang ilmu dan teknik mengelola perpustakaan.
Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila dapat menjalankan peranannya. Secara umum peran-peran yang dapat dilakukan adalah :
a). Sebagai Pusat Informasi
Perpustakaan merupakan salah satu tempat yang memiliki peranan penting dalam memberikan suatu informasi. Hal ini dikarenakan sebuah perpustakaan pastinya mempunyai koleksi buku tidak hanya satu, bisa ratusan atau bahkan berpuluh-puluh ribu, yang di dalamnya terdapat berbagai macam jenis buku, seperti karya umum, filsafat, ensiklopedi dan lain-lain. Tidak hanya buku, perpustakaan sekarang juga dilengkapi dengan adanya koleksi majalah, koran ataupun artikel yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan juga ilmu.
b). Sebagai Pusat Inovasi
Perpustakaan sebagai tempat tersimpannya berbagai informasi yang dulu hanya sebagai tempat penyimpanan buku semata, kini juga sebagai tempat untuk tumbuhnya ide-ide yang kreatif. Dari ide-ide kreatif itulah dapat tercipta suatu karya yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Dan dari karya para pengguna perpustakaan inilah nantinya dapat pula muncul suatu wacana atau pun gagasan yang dapat dibaca dan digunakan oleh orang lain. Contohnya bila kita membaca tentang buku pembudidayaan jamur. Jika orang tersebut adalah seorang yang kreatif, maka dari membaca buku itu bisa saja muncul ide untuk membudidayakan jamur dan dapat membuka lapangan pekerjaan yang tentunya berguna bagi orang lain.
c). Sebagai Pusat Sumber Belajar
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di kampus kita tercinta. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.
Peran-peran perpustakaan tersebut telah banyak dilakukan dihampir setiap perpustakaan. Pemustaka Perpustakaan IAIN Metro yang merupakan kaum muda yang kritis yang biasa disebut dengan Era Generasi Millenial memberikan tantangan baru kepada pelayanan yang ada di perpustakaan.
Sebagai generasi millennial yang memang sangat membutuhkan informasi serba cepat dan lengkap tak jarang mereka lebih memilih untuk berselancar di gadget masing-masing. Semakin banyaknya perpustakaan digital yang ada dan informasi yang dapat diakses dengan cepat di dunia maya, membuat Perpustakaan IAIN Metro harus mampu memberikan pelayanan-pelayanan yang prima yang dilakukan oleh para pustakawannya.
Perwujudan dari harapan generasi millennial ini dapat berupa tindakan nyata dari pustakawan sebagai pejuang literasi. Dalam bertindak, pustakawan harus siap mental dan menguasai kompetansi tertentu agar nantinya dapat bekerja secara professional dan tidak mengecewakan orang lain yang dilayaninya. Pustakawan harus peka terhadap isu-isu kepustakawanan yang sedang terjadi dan responsif terhadap kebutuhan informasi pemustaka khususnya generasi millennial tersebut.
Jadi agar perpustakaan tidak ditinggal pemustakanya, maka perpustakaan harus berbenah dalam penyediaan berbagai sarana prasarana, fasilitas, infrastuktur, dan aspek kebijakan organisasi perpustakaan yang mendukung generasi millennial. Selain itu, yang tidak boleh ketinggalan pengelola perpustakaan dan pustakawannya juga harus information literate terhadap adanya pergeseran perubahan generasi millennial dalam kajian informasi saat ini. Kini sudah saatnya pustakawan “unjuk gigi” dan aktif untuk meningkatkan literasi pemustaka melalui program-program literasi perpustakaan yang tepat guna dan tepat sasaran. metrouniv.ac.id
Related Posts
Perpustakaan Bait Al Hikmah IAIN Metro Lakukan Studi Tiru ke UPT Perpustakaan UIN Raden Mas Said Surakarta
Bedah buku “rethingking pesantren” by Fandi Hidayat
Kunjungan Pustakawan UIN Salatiga ke Perpustakaan Bait Al-Hikmah IAIN Metro
Kepala Perpustakaan Bait Al-Hikmah IAIN Metro Periode 2018 – 2021 Tutup Usia
Kepala Perpustakaan Bait Al-Hikmah IAIN Metro Hadiri Seminar Nasional dan MoU dengan Perpustakaan Nasional
No Responses