Promosi Perpustakaan haruskah?

Diakui atau tidak banyak orang mengatakan bahwa Perpustakaan merupakan jantungnya dari suatu Perguruan Tinggi yang tidak lagi hanya menjadi tempat menyimpan dan mencari buku tetapi lebih dari itu, yakni sebagai tempat menelusuri berbagai sumber informasi atau sebagai pusat informasi misal perpustakaan sebagai leading sektor di bidang penyebaran informasi akademik, pengelola repositori institusi, dan lain sebagainya. keadaan perpustakaan suatu bangsa merupakan gambaran dari tingkat kebudayaan bangsa tersebut, sehingga perpustakaan dapat dikatakan berperan aktif sebagai sarana untuk membantu mencerdaskan kehidupan bangsa seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 Alinea IV.  Beberapa ide inovasi perpustakaan muncul dalam melayani pemustaka, untuk mengetahui Kegiatan yang dilaksanakan atau akan dilaksanakan oleh Perpustakaan dirasa perlu untuk menyebarkan informasi melalui promosi Perpustakaan, memperkenalkan inovasi dan layanan perpustakaan bisa dilakukan melalui promosi perpustakaan baik tercetak maupun dalam bentuk digital, yang pada intinya produk dan jasa informasi perpustakaan dapat diketahui oleh pengguna dan masyarakat yang lebih luas.

Jasa dan fasilitas yang disediakan perpustakaan harus senantiasa aktif dipromosikan sampai semua kelompok sasaran menyadari peran utama perpustakaan, yaitu sebagai mitra dalam pembelajaran dan merupakan pintu gerbang untuk membuka semua jenis sumber informasi. Tentu saja bentuk promosinya juga harus disesuaikan dengan berbagai kelompok sasaran yang berbeda-beda juga. Agar tujuan promosi perpustakaan antara lain menginformasikan, mempengaruhi, membujuk, dan meningkatkan kunjungan pemustaka ke perpustakaan dapat tercapai.

Qalyubi, dkk (2003:259-260) mengatakan bahwa tujuan dari promosi perpustakaan adalah untuk:

  1. Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada pemakai;
  2. Mendorong minat baca dan masyarakat untuk menggunakan koleksi perpustakaan semaksimal mungkin;
  3. Memperkenalkan jasa pelayanan perpustakaan ke masyarakat;
  4. Memberikan kesadaran masyarakat untuk mendukung kegiatan perpustakaan;
  5. Memasyarakatkan program “tak kenal maka tak sayang”.

Sebaiknya perpustakan mempunyai kebijakan tertulis menyangkut promosi perpustakaan dan merinci berbagai sasaran serta strategi yang akan digunakan. Tentu saja, kebijakan ini harus dikerjakan bersama-sama dengan unsur pimpinan, kepala perpustakaan serta staf perpustakaan. Didalam dokumen kebijakannya hendaknya memuat unsur berikut. 1. Sasaran dan strategi. 2. Rencana tindakan agar pasti tujuan tercapai. dan 3. Metode evaluasi

Dan pada akhirnya pustakawan dituntut untuk pandai dalam melihat kebutuhan pemustaka. Selain itu, pengelola utama kekayaan intelektual di tingkat perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah/madrasah dan perpustakaan perguruan tinggi harus senantiasa memperhatikan kemajuan zaman dan teknologi informasi  agar kebutuhan pemustaka dalam mengakses informasi dapat terpuaskan. Dan yang paling utama adalah Perpustakaan harus mampu menjadi jembatan penyedia informasi pada masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.

ditulis oleh Aan Gufroni dalam buku Promosi Perpustakaan Berbasis Digital

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan

3 × four =