PIAUD GELAR FAMILY GATHERING DAN PENGABDIAN MASYARAKAT TEPI PANTAI

Keluarga besar Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro melaksanakan dua kegiatan secara bersamaan. Yakni kegiatan Family Gathering dan Pengabdian kepada Masyarakat Tepi Pantai.

Kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan pada 4-5 Desember 2020 tersebut merupakan pengintegrasian dan implementasi kegiatan perkuliahan untuk mengenal bagaimana kehidupan dan Pembelajaran pada anak-anak yang tinggal di pinggiran pantai.

Niat awal ingin membelajarkan banyak kepada anak-anak. Ternyata kita yang banyak belajar dari anak-anak.

Alam mengajarkan banyak hal kepada mereka dan kita semua. Menyediakan begitu banyak media dan sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran. Namun konsep dan modelnya seperti apa dan bagaimana cara menggunakan, memanfaatkan, dan atau memainkannya dalam aktivitas pembelajaran masih banyak dari mereka yang tidak tahu. Di sinilah kita hadir dan mencoba memberikan sa’uprit pengetahuan, secuil keterampilan dan Kreativitas yang masih sangat terbatas ini kepada anak-anak pinggiran pantai yang selalu tampak riang meskipun ada suatu kekosongan dalam dirinya.

Maka tidak berlebihan jika dalam kegiatan Family Gathering ini diintegrasikan dengan melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat yang merupakan implementasi nilai-nilai mata kuliah agar lebih berfaedah.

Adapun tema yang diambil dalam pengabdian kepada masyarakat tersebut adalah: Pemanfaatan Lingkungan sebagai Media dan Sumber Belajar Anak-anak Pinggiran Pantai. Bagaimana Lingkungan bisa menjadi media dan sumber belajar yang baik dan ramah bagi Pembelajaran dengan subjek anak-anak.

Tentu ada tujuan yang tidak kalah mulia dalam kegiatan tersebut. Family Gathering banyak memberikan pelajaran berharga kepada kita untuk lebih mengenal dan mencurahkan gagasan cemerlang untuk peningkatan keberlanjutan.

Kolaborasi antara Dosen dan Mahasiswa menghasilkan banyak gagasan untuk masa depan Program Studi yang lebih KREATIF dan KOMPETITIF. Mahasiswa dan Dosen hanya perlu difasilitasi waktu yang cukup, tempat yang representatif, suasana yang penuh kehangatan dan kekeluargaan, dalam melaksanakan pendidikan atau Pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Ide dan gagasan mahasiswa yang dicurahkan kepada Dosennya, pun demikian sebaliknya. Memberikan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang besar. Melihat Semangat mahasiswa dan dosen muda yang menyimpan banyak energi ini, sepertinya tidak sulit untuk memajukan organisasi yang bernama program studi untuk meraih predikat yang mendapatkan rekognisi dan yang diidam-idamkan oleh semua sumber daya manusia yang ada di dalamnya.

Ketika diberikan kesempatan kepada forum diskusi dalam suasana FG tersebut, lebih dari separuh curahan kejujuran dan berjuta harapan untuk memajukan organisasi prodi yang berbasis akreditasi ini. Sadar bahwa ini adalah pekerjaan tim dan tidak bisa sendiri, maka keterampilan komunikasi, peningkatan koneksi dan kemahiran berteknologi menjadi kunci.

Ke depan Dosen dan Mahasiswa harus meningkatkan 4C nya: Comunication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity. Empat komponen penting ini bukan hanya dalam kegiatan pembelajaran. Tapi bagaimana bisa diformulasikan dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Membagikan masker saat pandemi, membagikan makanan sehat, sharing-sharing keilmuan tentang pendidikan anak Usia dini di tepi pantai yang sudah dilakukan saat Family Gathering dan pengabdian kemarin adalah contoh kecil dan awal untuk menebar kebaikan, walaupun banyak diantara kita yang sulit move-on atas aktivitas yang memberikan pesan dan kesan baik dan energi positif. Ke depan tentunya masih banyak gagasan-gagasan yang lebih creative dan menantang untuk melakukan penjelajahan dalam kerangka pengabdian kepada masyarakat, penelitian dan implementasi pembelajaran.

Dalam suasana pandemi Covid-19 ini, tentunya kita semua harus ingat pesan ibu, agar senantiasa meningkatkan iman, menjaga imun dan rasa aman. Kuncinya adalah keceriaan bukan ketakutan, ketenangan bukan kepanikan, Kesabaran bukan keputus-asaan. Itulah yang juga kami sampaikan kepada anak-anak yang tinggal di pinggiran pantai pada kesempatan Family Gathering dan Pengabdian kepada Masyarakat tersebut.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan

1 × 3 =