Membumikan Tauhid di Tengah Pandemi Covid 19 Oleh: Rahmad Ari Wibowo, M.Fil.I

Pertamakali nabi Muhammad SAW berdakwah di kota makkah yang disampaikan ialah tentang Tauhid yang saat itu masyarakat makkah adalah masyarakat Jahiliah. Pengertian jahiliah bukan bearti mereka bodoh tidak memiliki ilmu pengetahuan, justru sebaliknya masyarakat makkah adalah orang-orang yang pandai dalam membuat sastra arab. Disebut masyarakat jahiliah karena masyarakat makkah menyembah berhala. Hal ini lah menjadi poin penting nabi Muhammad SAW dalam berdakwah pertamakali yang disampaikan ialah tauhid atau keesaan Allah SWT.

Salah satu maksud dan tujuan  nabi Muhammad SAW berdakwah tauhid agar masyarakat makkah dapat mengerti dan memahami siapa yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Setelah mengerti dan memahami sang pencipta alam semesta adalah Allah maka nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang kekuasaan dan kekuatan Allah, karena dengan mengetahui kekuatan dan kekuasaan Allah akan membuat manusia rendah hati dan tidak sombong kepada Allah/sesama manusia serta mengajarkan kepada manusia agar selalu mendekatkan diri kepada Allah disetiap persoalan hidup.

Manusia yang mampu mendekatkan diri kepada Allah akan menemukan ketenangan batin dan pikiran. Suasana hati dan pikiran yang tenang akan melahirkan keyakinan yang kuat bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini dalam kehendak Allah. Kalimat tauhid Laillahailallah (tiada Tuhan selain Allah) memiliki makna tersirat bahwa manusia harus yakin Allah adalah satu-satunya Dzat yang mengatur semuanya dalam kehidupan maka jangan lupakan Allah disetiap hal dan libatkan Allah disetiap hal, insyallah semua akan baik-baik saja. Tauhid harus lah diyakini/ditanamkan dalam hati, diucapkan dan diamalkan dalam perbuatan.

Tauhid harus lah menyatu dalam hati, pikiran dan perbuatan terlebih kondisi saat ini dunia sedang diuji oleh Allah dengan wabah penyakit covid 19 yang telah membunuh ribuan manusia sampai membuat hati manusia menjadi resah gelisah ketakutan akan kematian jika tertular penyakit covid 19. Teori konspirasi dan gerakan propaganda membuat pikiran manusia menjadi bingung dalam menemukan kebenaran, bahkan sangat mungkin wabah penyakit covid 19 ini membuat hati nurani manusia menjadi tumpul dalam perihal tolong menolong sesama manusia, dan hal yang sangat menyedihkan ialah orang yang tertular wabah covid 19 mengalami tekanan mental, pikiran dan ketakutan sehingga dalam hatinya melupakan Allah adalah dzat yang maha menyembuhkan atas segala penyakit. Lupa bahwa Allah lah yang mengatur semua apa yang terjadi dalam kehidupan.

Maka  keyakinan tentang tauhid (Allah adalah Esa dan yang mengatur semua kehidupan)  dalam hati kita lebih diperkuat agar menemukan ketenangan batin dan pikiran, karena ketenangan adalah sebagian dari obat dan keresahan/kegelisahan adalah sebagian dari penyakit. Satukan hati dengan Allah, yakinkan hati akan kekuasaan Allah, yakinkan hati bahwa Allah adalah maha kuasa dalam mengubah suasana, selain pengobatan secara medis yakinkan hati bahwa menyatunya hati kepada Allah adalah bagian dari obat. Jika hati sudah menyatu kepada Allah, tauhid telah melebur dalam jiwa maka insyallah semua akan baik-baik saja seiring dengan berjalannya waktu. Wabah covid 19 mengajarkan kepada manusia agar hati kembali kepada Allah dan memperbanyak dzikir, fikir dan amal sholeh. Semoga kita semua dibimbing dan dilindungi serta dijauhkan dari wabah covi19 ini. Aaamiin. @metrouniv.ac.id.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan

5 × 2 =