Metro, 11 Agustus 2025 – Kepala Perpustakaan Bait Al Hikmah UIN Jurai Siwo Lampung, Aan Gufroni, S.I.Pust., mendapatkan kehormatan menjadi narasumber pada Pelatihan Teknis Pengelolaan Perpustakaan Angkatan I Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI).
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan diikuti oleh pustakawan, tenaga teknis, serta pengelola perpustakaan dari berbagai daerah di Indonesia. Pelatihan ini merupakan bagian dari program peningkatan kompetensi yang dirancang Perpusnas RI untuk memperkuat kapasitas pengelola perpustakaan di seluruh tanah air.
Dalam sesi pemaparannya, Aan Gufroni membawakan materi bertema "Observasi Perpustakaan". Materi ini dikemas sebagai tur virtual yang mengajak peserta mengenal secara mendalam Perpustakaan Bait Al Hikmah UIN Jurai Siwo Lampung.
Pemaparan diawali dengan sejarah berdirinya perpustakaan, lalu dilanjutkan dengan penjelasan berbagai jenis layanan yang tersedia, ragam koleksi, fasilitas penunjang, hingga inovasi layanan yang telah dikembangkan. Melalui visualisasi dan penjelasan interaktif, peserta seakan diajak berjalan menyusuri setiap sudut perpustakaan, mengenal keunikan dan keunggulannya secara langsung meski lewat layar.
Sesi ini berlangsung interaktif dengan banyak pertanyaan dari peserta. Mereka antusias menggali informasi terkait digitalisasi koleksi, metode perawatan koleksi, hingga jenis-jenis permainan di game corner yang disediakan Perpustakaan Bait Al Hikmah untuk menerapkan fungsi rekreasi di perpustakaan.
Tidak hanya itu, peserta juga tertarik membahas tips dan trik menarik pengunjung, kegiatan-kegiatan kreatif yang diinisiasi perpustakaan, serta kiat sukses Perpustakaan Bait Al Hikmah meraih akreditasi A pada akreditasi perdananya. Aan Gufroni membagikan pengalaman, strategi, dan langkah-langkah yang ditempuh timnya sehingga bisa menjadi inspirasi bagi perpustakaan lain yang sedang berupaya meningkatkan kualitas layanan dan pengelolaannya.
Materi ini mendapat sambutan positif karena memberikan wawasan praktis yang bisa langsung diterapkan. Pendekatan observasi virtual dan berbagi pengalaman nyata dinilai mampu memantik ide-ide baru untuk pengembangan perpustakaan, khususnya di era digital.
Di akhir sesi, Aan Gufroni menutup dengan pesan yang sederhana namun mengena.
“Saya berharap apa yang saya sampaikan hari ini bisa bermanfaat bagi semuanya,” ujarnya sambil tersenyum.
“Kalau ada yang bisa diadopsi atau dimodifikasi di perpustakaan masing-masing, silakan, semoga membawa kebaikan.”
