PerpusIAINMetro- Pada hari senin s/d rabu, 17 s.d 19 Juli 2017, Kemenag RI melalui subdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyakat, menyelenggarakan “Temu konsultasi Pengembangan Perpustakaan Riset Tahun 2017”, yang bertempat Mega Land Hotel Surakarta. Temu konsultasi ini dihadiri oleh 38 Kepala Perpustakaan Perguruan Tinggi Keagamaan seluruh Indonesia. Perpustakaan IAIN Metro mengutus Khotijah, S.I.P, M.Sy untuk mengikuti Kegiatan ini. Dalam kesempatan ini Dr. Muhammad Zain selaku Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, dalam sambutannya menyampaikan mendukung sepenuhnya terhadap slogan perpustakaan sebagai jantungnya perguruan tinggi yang harus diupayakan eksistensinya sebagain institusi yang benar-benar menjadi jantungnya ilmu pengetahuan dan tidak sekedar aksesoris pelengkap pendidikan saja. Perpustakaan sudah masanya pula melirik riset sebagai core layanan yang juga akan menaikkan branding perpustakaan itu sendiri.
Dalam kesempatan ini pula Dr. Mahrus selaku Kasi publikasi ilmiah memotivasi kepala perpustakaan PTKIN ini untuk memperhatikan publikasi ilmiah yang ada di institusinya masing-masing, terkait dengan keberadaan dan kualitasnya. Perpustakaan setidaknya menjadi penghubung yang membuat link dengan portal-portal jurnal ilmiah di Indonesia terutama jurnal yang dikelola PT di bawah Kementerian Agama seperti halnya Moraref. Penekannya adalah pustakawan selayaknya paham dengan publikasi ilmiah ini yang dapat menjadi pilihan pertama bagi pemustaka untuk mencari informasi mengenai artikel-artikel yang sudah diterbitkan pada jurnal ilmiah.
Demikian pula Dr. Anis Masykur selaku Kasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat menegaskan adanya simbiosi mutualism antara perpustakaan dan peneliti, dimana perpustakaan merupakan institusi yang mengelola hasil penelitian dan memberikan fasilitas untuk penelitian kepada masyarakat, sementara peneliti adalah produsen yang memberika kontribusi pemikiran dan informasi yang dapat dikelola oleh perpustakaan.
Dengan didampingi ketiganya ini, rembug bersama kepala perpustakaan yang juga tergabung dalam satu wadah Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (APPTIS) ini membuat suatu kesepakatan yang menjadi rekomendasi dan akan disampaikan kepada Dirjen Diktis. Pertama menyepakati bahwa sekarang ini sudah saatnya menaikkan status Perpustakaan Universitas dari UPT menjadi lembaga. Kedua, Kementerian agama sudah saatnya pula membangun repository bersama sehingga masyarakat bisa mencari informasi hasil Institutional Repository (IR) dalam satu klik. Ketiga, bahwa baik jika pustakawan memiliki pula hak riset sebagaimana yang diberlakukan kepada para dosen.
Keempat, pustakawan dari semua jenjang, selayaknya mendapatkan hak yang sama untuk studi lanjut baik S1, S2 atau S3 sekalipun. Dan yang kelima adalah bahwa meminta kepada Kementerian Agama untuk membuka kesempatan kerja bagi lulusan ilmu perpustakaan untuk menjadi tenaga pustakawan pada perpustakaan-perpustakaan Perguruan Tinggi Islam di seluruh Indonesia. Usulan ini kemudian menjadi kesepahaman bersama dengan ditandatanganinya hasil kesepakatan ini oleh seluruh peserta yang hadir dalam rapat APPTIS menjelang akhir dari kegiatan tersebut.(khot)
Related Posts
Bedah buku “rethingking pesantren” by Fandi Hidayat
Kunjungan Pustakawan UIN Salatiga ke Perpustakaan Bait Al-Hikmah IAIN Metro
Kepala Perpustakaan Bait Al-Hikmah IAIN Metro Periode 2018 – 2021 Tutup Usia
Kepala Perpustakaan Bait Al-Hikmah IAIN Metro Hadiri Seminar Nasional dan MoU dengan Perpustakaan Nasional
Prof. Ross Woods Kunjungi Perpustakaan Bait Al-Hikmah IAIN Metro
No Responses