IMUN dan IMAN pada Masa Pandemi Covid-19 Oleh Tari Eka Miyanti, S.IP

Telah kita semua ketahui bahwa pada awal tahun 2019 dunia digemparkan dengan mewabahnya penyakit yang disebut dengan Corona Virus Disease 19 (COVID-19) yang merebak di Wuhan, China. Penyakit ini menyebar hampir di seluruh dunia, dengan tingkat kematian yang terbilang cukup besar yang mencapai 4,31 jt di seluruh dunia (data 10 Agustus 2021). Penyakit akibat virus memang pada umumnya merupakan ”self-limiting disease” yang mengandalkan kekuatan pertahanan tubuh. Sehingga gejala yang timbul ketika seseorang terpapar Covid-19 akan berbeda dengan yang lainnya, karena setiap individu memang memiliki daya tahan tubuh atau sistem imun yang berbeda.

1. Pengertian Sistem Imun
Sistem imun adalah sistem daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing yang terpapar ke tubuh kita. Substansi asing tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam tubuh sendiri. Contoh substansi asing yang berasal dari luar tubuh adalah virus, bakteri, kuman, jamur, debu, serbuk sari, dan juga parasit. Sedangkan yang dari dalam tubuh misalnya sel-sel mati atau sel-sel tubuh yang berubah bentuk dan fungsinya. Substansi-substansi asing tersebutlah yang dikenal dengan istilah imunogen atau antigen. Sistem imun secara harfiah merupakan sistem pertahanan diri yang menguntungkan, tetapi dalam kondisi tertentu dapat menimbulkan keadaan yang merugikan.

2. Respon Imun terhadap Infeksi Virus
Respon imun terbagi menjadi 2 fase, yaitu Fase respon imun alami (innate immunity) dan Fase respon imun adaftif (adaptive immunity). Ketika terdapat imunogen yang masuk kedalam tubuh kita, respon imun alami akan mempertahankan tubuh dari serangan imunogen tersebut, jika respon alami ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik maka kita tidak akan sakit. Sebaliknya jika ternyata respon imun alami tidak dapat mempertahankan diri maka kita akan sakit atau terinfeksi, saat inilah respon imun adaftif akan berkerja.

Iman dalam pengertian bahasa adalah berasal dari Bahasa Arab yaitu kata amana, yuminu, iimaanan yang bermakna mempercayai dan membenarkan, jadi iman dapat dimaknai sebagai suatu kepercayaan, keyakinan dan pembenaran yang menghantarkan pada ketenangan. Secara istilah yang selama ini kita pahami bahwa iman adalah keyakinan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota tubuh atau perbuatan langsung.

Iman yang membawa pada ketenangan ini perlu digaris bawahi, mengapa demikian? Karena dengan rasa tenang yang ada didalam kehidupan kita sehari-hari Insya Allah akan membentuk sistem imun yang semakin baik bagi tubuh kita.

Pandemi Covid-19 menumbuhkan banyak spekulasi di masyarakat, ada yang meyakini, ada yang ragu, ada pula yang mengabaikan, namun banyak juga yang merasa terlalu khawatir yang akhirnya menjadikan diri tidak tenang dan gelisah. Tak dipungkiri memang Pandemi Covid-19 ini menjadikan titik balik kita sebagai manusia yang beriman. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini:
a.  Tanpa disadari semakin banyak yang mengamalkan “Kerbersihan adalah sebagian dari Iman” dengan cara rajin mencuci tangan atau bahkan selalu menjaga wudhu nya setiap saat.

b.  Dengan selalu memakai masker maka bicarapun diharapkan akan seperlunya saja, “Diam adalah emas” dan “Barang siapa yang diam akan selamat” ini juga telah diamalkan oleh kita semua.
c. Menjauhi perbuatan zina dengan mempraktekkan anjuran menjaga jarak dan tidak berjabat tangan, sehingga akan mengurangi bersentuhnya lawan jenis yang bukan mahramnya.

d. Berdiam diri di rumah saja akan menjauhkan diri dari perbuatan riya, boros, ghibah, dan perbuatan tercela lainnya.

Menurut penulis banyak sekali dampak positif dari pandemi Covid-19 ini yang tanpa kita sadari membawa perubahan dalam kehidupan manusia saat ini, seperti yang telah disebutkan di atas. Karena jika kita hanya mengingat betapa ganasnya Covid-19 maka kita akan down dan sistem imun akan menurun. Namun, bukan berarti kita bisa berperilaku seenaknya karena kata iman. Sebagai manusia yang beriman juga harus tetap berikhtiar untuk selalu menjaga kesehatan dengan cara selalu mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah.  metrouniv.ac.id

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan

eight − three =